Perkembangan teknologi informasi telah mendorong inovasi dalam pendidikan dan pelatihan, termasuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menawarkan fleksibilitas waktu dan tempat. Meski PJJ memberikan kemudahan akses, tantangan seperti motivasi peserta dan interaksi sosial tetap ada, terutama dalam konteks pelatihan pegawai. Sebaliknya, pembelajaran klasikal masih dianggap efektif untuk mengembangkan keterampilan praktis melalui interaksi langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kedua metode tersebut terhadap kinerja pegawai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat, dengan harapan dapat memberikan rekomendasi yang optimal untuk pelatihan di masa mendatang.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat untuk mengkaji pengaruh Pembelajaran Klasikal dan Pembelajaran Jarak Jauh terhadap kinerja pegawai. Dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 47 responden dari populasi 89 pegawai, dengan variabel bebas berupa Pembelajaran Klasikal (X1) dan Pembelajaran Jarak Jauh (X2), serta variabel terikat berupa Kinerja Pegawai (Y). Penelitian ini akan berlangsung pada Juni hingga Juli 2024.
Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa Pembelajaran Klasikal (X1) berpengaruh sebesar 53,1% terhadap Kinerja Pegawai (Y) di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat, sementara Pembelajaran Jarak Jauh (X2) berpengaruh sebesar 47,6%. Secara simultan, kedua variabel ini mempengaruhi Kinerja Pegawai sebesar 59,7%.
Kata Kunci: Pembelajaran Klasikal, Pembelajaran Jarak Jauh, Kinerja Pegawai