HUBUNGAN INSENTIF DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) PROVINSI LAMPUNG


2020

RENI MASLINA



Salah satu bentuk motivasi adalah pemberian insentif, dengan adanya insentif, seorang pegawai  akan merasa mempunyai dorongan khusus untuk menyelesaikan suatu pekerjaan menuju tercapainya efektivitas organisasi. Ketika seorang pegawai  memiliki motivasi untuk berprestasi, seseorang akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, namun ketika orang menganggap bahwa melaksanakan pekerjaan hanya sebagai suatu rutinitas maka mereka cenderung statis dalam bekerja. Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung dalam upaya peningkatkan produktivitas pegawai  dihadapkan pada masalah  bahwa selama ini besaran pemberian insentif masih belum memenuhi unsur keadilan. Hal ini terlihat dari fenomena bahwa besaran insentif ditentukan berdasarkan jabatan bukan berdasarkan beban kerja, sehingga kurang mendorong pegawai  untuk berlomba-lomba menciptakan produktivitas kerja yang tinggi sehingga  berdampak pada produktivitas organisasi secara keseluruhan. Rumusan pemasalahan dalam penelilitan ini adalah apakah insentif berhubungan dengan produktivitas kerja pegawai? Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui hubungan Insentif dengan Produktivitas kerja. Reponden pada penelitian ini adalah sebanyak 37 orang pegawai pada populasi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan kuisioner. Pengolahan data primer dengan pendekatan metode analisis kuantitatif dibantu alat statistik aplikasi program SPSS versi 21.0 dengan output perhitungan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insentif berhubungan dengan produktivitas kerja pegawai  pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung, hal ini terbukti dari hasil perhitungan tingkat korelasi antara variabel sebesar 0,711, termasuk dalam kategori kuat yakni (0,600 – 0,799).  Nilai Koefisien Determinasi antara insentif terhadap produktivitas kerja  adalah 50,6%, sedangkan faktor lain yang tidak diteliti sebesar 49,4%. saranyang dapat disampaikan adalah kebijakan pemberian insentif kepada pegawai agar  lebih memperhatikan unsur keadilan dan kelayakan, dan perlu diterapkan reward and punishment system.

 


©2024 Repository Saburai. All rights reserved