143. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT KORPRI KOTA BANDAR LAMPUNG


2020

SUFISTI ARAGUSTA



 

Sekretariat Korpri Kota Bandar Lampung dalam upaya mencapai tujuan organisasi masih terkendala pada kinerja pegawai, hal ini terlihat dari masih ada pekerjaan yang tidak terselesaikan secara sempurna sesuai dengan apa yang direncanakan. Belum optimalnya kinerja pegawai ini diduga merupakan dampak dari permasalahan penempatan pegawai dan lingkungan kerja. Permasalahan yang sering muncul dalam hal penempatan pegawai yaitu masih menggunakan pola kebutuhan pegawai secara kuantitas dan belum disesuaikan antara latar belakang pendidikan  pegawai dengan bidang pekerjaannya. Kondisi lingkungan kerja yang kurang mendukung seperti kurang kondisi ruangan yang kurang luas, serta  ketersediaan peralatan komputer dirasakan masih kurang dalam menunjang aktivitas kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan penempatan terhadap kinerja pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh lingkungan kerja dan penempatan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja pegawai.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 29 pegawai. Teknik pengumpulan data meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan alat statistik SPSS versi 21.0 meliputi perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.

Hasil pengujian hipotesis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja secara parsial menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja  dengan kontribusi sebesar  63,8%. Pengujian Hipotesis secara parsial lainnya, diperoleh hasil penempatan berpengaruh positif  terhadap kinerja  dengan kontribusi sebesar 39,1%.  Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan lingkungan kerja  dan penempatan secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja  dengan kontribusi sebesar 64,5%, sedangkan sisanya sebesar 35,5% merupakan variasi variabel lain yang tidak diteliti. Implikasi yang dapat disampaikan adalah: perlu dianggarkan untuk menambah unit komputer sesuai dengan kebutuhan penunjang utama pelaksanaan pekerjaan pegawai; di masa yang akan datang pola penempatan yang ada agar dapat lebih memenuhi unsur “the right man in the right place”: pegawai perlu didorong untuk selalu bekerja berdasarkan timeschedule  yang telah ditetapkan dan disepakati pada tahap perencanaan.


©2024 Repository Saburai. All rights reserved