289. ANALISIS VARIASI UKURAN AGREGAT BATU BASALT SCORIA TERHADAP HASIL UJI KUAT TEKAN BETON MUTU K-250


2019

REGI NOVANSYAH



 

Perkembangan pembangunan saat ini meningkatkan kebutuhan bahan material yang tinggi. Salah satu bahan material yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan adalah batu basalt scoria. Batu basalt merupakan batuan beku dengan sebaran hampir di seluruh Indonesia menurut peta geologi. Salah satu daerah yang kaya dengan batuan khusunya batuan basalt yaitu Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan ukuran paling optimal penggunaan batu basalt scoria sebagai agregat yang menghasilkan kuat tekan beton mutu K-250 tertinggi. Penelitian dilakukan di Laboratorium  PT. Manggung Polah Raya dan Laboratorium PT. Rajawali. Variasi agregat kasar batu basalt scoria yang digunakan adalah variasi I (1.18-2.75 mm), variasi II (2.75-4.75 mm),  dan  variasi  III  (4.75-9.5  mm).  Sedangkan  variasi  agregat  kasar  batu  batu  andesit  yang digunakan yaitu variasi I (0.5cm), variasi II (1-2 cm), dan variasi III (2-3 cm). Benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, dan 28 hari dengan benda uji sebanyak 36 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi ukuran agregat kasar berpengaruh terhadap kuat tekan beton K-250. Penggunaan batu basalt scoria mempunyai nilai kuat tekan lebih baik dibandingkan dengan batu andesit. Penggunaan batu basalt scoria dengan ukuran

9,50-4,75 mm memiliki kuat tekan paling tinggi sebesar 335,66 Kg/cm2. Sehingga dapat disimpulkan bawah ukuran agregat paling optimum adalah mengunakan ukuran 9,50-4,75 mm untuk beton mutu K-250. Hasil uji kuat tekan umur 28 hari menunjukkan bahwa penggunaan agregat kasar batu basalt

scoria  pada  ukuran  2,75-1,18  mm,  4,75-2,75  mm,  dan  9,50-4,75  mm  menghasilkan  kuat  tekan berturut-turut adalah 227,29 kg/cm2, 269,97 kg/cm2, dan 335,66 kg/cm2  dengan peningkatan kuat tekan 32-38%.


©2024 Repository Saburai. All rights reserved