Pengukuran kinerja di Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan bahwa masih terdapat masalah dalam pengukuran kinerja di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bahwa permasalahan dapat muncul pada tahap pengukuran kinerja maupun pada tahap penggunaan hasil dari pengukuran kinerja tersebut. Diantaranya kurangnya komitmen dalam mengedepankan akuntabilitas dari sisi kinerja sehingga akuntabilitas kinerja belum mendapat perhatian yang besar, masih belum tersosialisasikannya ke seluruh instansi pemerintah tentang kebijakan di bidang akuntabilitas dan adanya keterbatasan kapabilitas SDM di bidang akuntabilitas kinerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pesisir Barat. Tujuan penelitian mengetahui pengukuran kinerja dan mengetahui kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pesisir Barat. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi Dan analisis yang digunakan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa pengukuran kinerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pesisir Barat kurangnya komitmen dalam mengedepankan akuntabilitas dari sisi kinerja pegawai dan akuntabilitas kinerja pegawai belum mendapat perhatian yang besar, sehingga dalam penilaian belum terbuka dan bertanggunjawab, dikarenakan belum tersosialisasikannya tentang kebijakan di bidang akuntabilitas selain itu kinerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pesisir Barat, diketahui bahwa adanya keterbatasan SDM di bidang akuntabilitas kinerja sehingga kualitas kerja pegawai belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya oleh sebab itu kinerja pegawai belum maksimal dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
©2024 Repository Saburai. All rights reserved