Beton merupakan bahan komposit terdiri dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar, air dan atau bahan tambah lain.Batu basalt scoria adalah salah satu material yang dapat digunakan sebagai agregat pada beton. Penelitian ini bermaksud mengetahui penggunaan agregat kasar batu basalt scoria dalam pembuatan beton. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap explorasi batu basalt scoria yang merupakan bahan mineral melimpah khusunya di Provinsi Lampung.Komposisi campuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 14,9 kg semen, 26,4 kg pasir, 37,2 kg aggregate 5-10 mm, 6 liter air, dan 0,074 kg Addictive 676 P. Pegujian pada penelitian ini terdiri dari uji slump yang dilakukan tiap jam pada jam ke-0 sampai jam ke-5. Sedangkan pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, dan 28 hari dengan masing- masing benda uji sebanyak 6 buah. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk kubus dengan dimensi 15x15x15 cm. Hasil penelitian diperoleh slump 12 cm pada 0 jam, 10 cm pada 1 jam, 9 cm pada 2 jam, 7 cm pada 3 Jam, 6 cm pada 4
Jam, dan 4 cm pada 5 Jam. Berdasarkan teori bahwa nilai slump beton normal pada 0 jam sebesar 12cm, 1jam sebesar 11 cm, dan 2 jam sebesar 9 cm. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan batu basalt scoria dalam pembuatan beton mutu K-225 dalam kategori layak dan dapat aplikasikan sebagai agregat kasar.Batu basalt scoria merupakan jenis batuan vulkanik yang memiliki rongga, dengan adanya penambahan admixture maka rongga/pori pada batu basalt dapat tertutupi sehingga layak digunakan sebagai agregat kasar dalam produksi beton mutu K-
225. Dari hasil uji laboratorium beton yang memiliki nilai kuat tekan maksimun adalah campuran beton yang diaduk tidak lebih dari 2 jam, pada uji coba ini dapat dilihat pada saat uji kuat tekan sample 2 jam menghasilkan nilai kuat tekan yang maksimal yaitu 293,5 kg/cm².