Kebutuhan semen di Indonesia meningkat seiring dengan kemajuan pembangunan infrastruktur. Pemenuhan akan kebutuhan bahan baku pembangunan tersebut dibutuhkan sumber mineral yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya inovasi terbaru guna memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan semen dari bahan batu basalt scoria. Pembakaran batu basalt bertujuan untuk mengurai partikel batuan dan menjadikan permukaan lebih halus. Kehalusan permukaan diharapkan dapat meningkatkan kekuatan mortar pada uji kuat tekan. Untuk mengetahui pengaruh pembakaran suhu tinggi batu basalt scoria terhadap kuat tekan maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh hasil pembakaran basalt scoria suhu 1600oC sebagai filler dalam mortar mutu tinggi. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium PT. Manggung Polah Raya yang beralamat di Jl. Lintas Sumatera KM 22 Sukabandung Lampung Selatan, pelaksanaan penelitian dilakukan secara ekperimental. Benda uji dalam penelitian ini adalah benda uji berbentuk kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm yang menggunakan abu batu hasil pembakaran batu basalt scoria suhu 1600°C dengan kandungan abu batu basalt scoria 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan
5% mengurangi penggunaan semen serta ditambahkan additive naptha 511 prime untuk mengurangi penggunaan air pada semen. Untuk waktu pengujian dilakukan pada umur 3,
7, dan 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pembakaran pada suhu
1600oC berpengaruh terhadap tingkat kehalusan agregat batu basalt scoria hingga mencapai modulus kehalusan 0,13786%. Modulus kehalusan memberikan tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum. Kehalusan atau kekasaran
agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari mortar beton. Penggunaan agregat halus batu basalt scoria pada komposisi penggunaan sebanyak 3% meningkatkan kuat tekan sebesar
200,73kg/cm2 dari beton normal (tanpa menggunakan agregat batu basalt scoria) atau sebesar 64,68%. Kuat tekan beton rata-rata mencapai 41,61 Mpa sehingga masuk pada katgori beton mutu tinggi sesuai standar yang ditetapkan ACI dan SNI.