272. PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI LINEAR DAN RATA RATA ALJABAR UNTUK MENGANALISIS DATA CURAH HUJAN YANG HILANG (STUDI KASUS STASIUN HUJAN DI KOTA BENGKULU)


2019

ESA HAROMAIN



 

Didalam pengukuran presipitasi, hujan adalah salah satu yang paling mudah dan jelas pengukurannya. Di indonesia yang beriklim tropis basah, data curah hujan adalah sesuatu bagian penting yang dapat menunjang banyak kegiatan yang ada,  khususnya  dibidang  teknik  sipil.  Tujuan  dilaksanakannya  penelitian  ini adalah untuk mendapatkan data curah hujan hilang yang baik dan valid.

Metode yang digunakan di penelitian ini adalah interpolasi linear dan rata rata aljabar. Interpolasi adalah salah satu metode yang bisa menentukan nilai diantara dua titik. pendekatan secara numeris ini memungkinkan kita untuk mendapatkan data curah hujan yang hilang sedangkan rata rata aljabar adalah metode yang umum digunakan dalam perhitungan curah hujan yang hilang.

Hasil   dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode interpolasi linear dan rata rata aljabar dapat menghasilkan data curah hujan yang baik dan valid. Dengan korelasi  data  curah  hujan  hasil  interpolasi  dan  data  hujan  yang  asli  sebesar

51,18% untuk stasiun Fatmawati Soekarno dan 69,73% untuk stasiun pulau baai sedangkan rata rata aljabar mempunyai nilai korelasi 42,61 % untuk 2 stasiun . Kesimpulan yang didapat bahwa metode interpolasi linear dan rata rata aljabar dapat menghasilkan data curah hujan yang baik. Dan juga memiliki persentase kesamaan dengan curah hujan terukur dengan kategori sedang hingga sangat baik.

 


©2024 Repository Saburai. All rights reserved