Abutment merupakan salah satu bagian dari struktur bangunan bawah jembatan yang berfungsi untuk meneruskan beban dan gaya dari struktur bangunan atas jembatan ke pondasi. Dari pondasi, beban dan gaya tersebut disalurkan ke tanah. Mengingat pentingnya struktur Abutment, maka pada perencanaan jembatan desain Abutment harus bisa mengakomodir beban dan gaya yang bekerja dari struktur atas maupun abutment itu sendiri.
Peraturan pembebanan yang digunakan dalam perhitungan stabilitas abutment ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) RSNI T-02-2005. Standar ini membahas masalah beban dan gaya-gaya lainnya yang dapat menjadi petunjuk dalam merencanakan suatu konstruksi jembatan.
Gaya guling dan gaya geser merupakan gaya utama yang bekerja pada abutment. Jika abutment tidak dapat menahan kedua gaya tersebut maka abutment akan mengalami keruntuhan. Setelah dilakukan perhitungan stabilitas dengan menggunakan kombinasi beban dan gaya yang bekerja, maka Jembatan Way Talang Mulya aman terhadap pengaruh gaya guling dan gaya geser melebihi nilai angka aman yang telah diisyaratkan, nilai yang disyaratkan untuk gaya guling adalah 2,2, sedangkan untuk gaya geser adalah 1,1. Stabilitas guling arah x menghasilkan angka 2,47 > 2,2. Stabilitas guling arah y menghasilkan angka 8,75
> 2,2. Stabilitas geser arah x menghasilkan angka 1,81 > 1,1. Stabilitas geser arah y menghasilkan angka 4,14 > 1,1. Daya dukung tanah terhadap pondasi telapak abutment melebihi dari nilai tegangan izin, dengan nilai tegangan ijin 170,91 kN/m2 , sedangkan nilai daya dukung tanah 416,78 kN/m2