Air merupakan kebutuhan yang sangat penting setelah udara untuk mahluk hidup, dimana ketersediaan air tergantung dari musim,sebab dampak negatif dari kemarau adalah terjadinya kekurangan air, karena sungai mengalami pengurangan debit yang cukup besar, sehingga membuat ketersediaan air sangat terbatas. Pada saat ini jaringan irigasi yang ada pada DI Way Rilau mengalami pengendapan sedimentasi dan banyaknya pengambilan liar disaluran sehingga menyebabkan sebagian areal irigasi Way Rilau belum terairi.
Dalam hal ini, Luas Areal Potensial DI. Way Rilau adalah 420.60 Ha. Dari hasil penelitian untuk menganalisis Kebutuhan air irigasi dan Ketersediaan air pada D.I
Way Rilau bahwa untuk kebutuhan air tanaman (ETc) untuk daerah studi berkisar
antara 3.69mm/hari sampai 5.85mm/hari. Sedangkan evapotranspirasi tertinggi (ET0)
terjadi pada Bulan September I untuk tanaman padi sebesar 6.43 mm/hari
Untuk pola tanam padi-padi-padi, kebutuhan air irigasi maksimum terjadi pada Bulan November II (0.87 m3/dt/ha) Untuk periode Musim Tanam I yaitu pada bulan November sampai Februari, Musim Tanam II maksimum pada Bulan Maret II (0.58 m3/dt/ha) untuk periode tanam Bulan Maret sampai Juni, dan Pada Musim Tanam III Bulan September I (0.08 m3/dt/ha) untuk periode tanam Bulan Juli sampai
Oktober. Kebutuhan air irigasi di wilayah studi bisa terpenuhi oleh hujan efektif.