269. ANALISA KEBUTUHAN AIR IRIGASI UNTUK DAERAH IRIGASI WAY RILAU KABUPATEN PESAWARAN


2019

DICKY SEFRIZAL



 

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting setelah udara untuk mahluk hidup, dimana ketersediaan air tergantung dari musim,sebab dampak negatif dari kemarau  adalah  terjadinya  kekurangan  air,  karena  sungai  mengalami  pengurangan debit yang cukup besar, sehingga membuat ketersediaan air sangat terbatas. Pada saat ini jaringan irigasi yang ada pada DI Way Rilau mengalami pengendapan sedimentasi dan  banyaknya  pengambilan  liar  disaluran  sehingga  menyebabkan  sebagian  areal irigasi Way Rilau belum terairi.

Dalam hal ini, Luas Areal Potensial DI. Way Rilau adalah 420.60 Ha. Dari hasil penelitian untuk menganalisis Kebutuhan air irigasi dan Ketersediaan air pada D.I

Way Rilau bahwa untuk kebutuhan air   tanaman (ETc) untuk daerah studi berkisar

antara 3.69mm/hari sampai 5.85mm/hari. Sedangkan evapotranspirasi tertinggi (ET0)

terjadi pada Bulan September I untuk tanaman padi sebesar 6.43 mm/hari

Untuk pola tanam padi-padi-padi,  kebutuhan  air  irigasi  maksimum terjadi pada Bulan November  II (0.87 m3/dt/ha) Untuk periode Musim Tanam I yaitu pada bulan November sampai Februari, Musim Tanam II maksimum pada Bulan Maret II (0.58 m3/dt/ha) untuk periode tanam Bulan Maret sampai Juni, dan Pada Musim Tanam III Bulan September I (0.08 m3/dt/ha) untuk periode tanam Bulan Juli sampai

Oktober. Kebutuhan air irigasi di wilayah studi bisa terpenuhi oleh hujan efektif.

 

 


©2024 Repository Saburai. All rights reserved