Organisasi mempunyai tujuan tertentu yang struktur dan tujuannya saling berhubungan serta tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Demi tercapainya tujuan organisasi, pegawai memerlukan motivasi untuk lebih giat dalam bekerja sehingga hasil pekerjaan menjadi lebih baik dan lebih tepat waktu. Melihat pentingnya pegawai dalam organisasi, maka pegawai perlu lebih serius dalam melaksanakan tugasnya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Fenomena yang terjadi pada Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Selatan adanya beberapa pegawai yang terlambat hadir menunjukkan bahwa disiplin kerja pegawai terhadap instansi menurun dilihat dari daftar absensi pegawai di Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Selain itu, berbagai aturan yang ditetapkan oleh suatu instansi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar pegawai pada Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Selatan dapat mematuhi dan melaksanakan peraturan tersebut. Fenomena atau permasalahan yang terjadi pada obyek penelitian dalam hal kinerja pegawai pada Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Selatan adalah target penyelesaikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan realisasi kerja pegawai

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 33 responden penelitian. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu: 2 (dua) variabel bebas (X₁ dan X₂) dan 1 (satu) variabel terikat dimana Motivasi (X₁) dan Disiplin Kerja (X₂) sebagai variabel bebas dan Kinerja Pegawai (Y) sebagai variabel terikat.

Berdasarkan hasil analisis data telah berhasil ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai berikut; terdapat pengaruh Motivasi (X₁) terhadap Kinerja Pegawai (Y) dengan tingkat pengaruh sebesar 41,6%. Terdapat pengaruh Disiplin Kerja (X₂) terhadap Kinerja Pegawai (Y), dengan tingkat pengaruh sebesar 33,4%. Terdapat pengaruh Motivasi (X₁) dan Disiplin Kerja (X₂) terhadap Kinerja Pegawai (Y), dengan tingkat pengaruh sebesar 44,4%.