Gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut untuk bisa membuat individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai pada Biro Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Lampung adalah disiplin kerja. Dari instansi sendiri juga berperan dalam mengelola pegawainya agar mematuhi segala peraturan, norma yang telah ditetapkan oleh instansi sehingga para pegawai bekerja dengan disiplin dan efektif. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati semua peraturan organisasi dan norma sosial yang berlaku. Kinerja pegawai adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap pegawai sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Pada setiap orang yang bekerja atau dalam suatu kelompok kerja, kinerja selalu diharapkan bisa senantiasa baik kualitas dan kuantitasnya. Untuk mendapatkan hasil itu sendiri haruslah didukung dengan penetapan tujuan dan diawali dengan perencanaan kerja yang rasional
Penelitian yang dilaksanakan jenis penelitian Explanatory yaitu model pemecahan masalah yang menguraikan masalah dan menjelaskannya berdasarkan data data yang ada dalam mengulas secara pendekatan teori dan angka angka yang berhubungan satu dengan lainnya. Penelitian ini menggunakan 52 responden penelitian. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu : 2 (dua) Variabel bebas (X1 dan X2) dan 1 (satu) variabel terikat dimana Gaya Kepemimpinan (X1) dan Disiplin Kerja (X2) sebagai variabel bebas dan Peningkatan Kinerja Pegawai (Y) sebagai variabel terikat.
Dari hasil pengolahan data telah berhasil ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai berikut; terdapat kontribusi gaya kepemimpinan (X1) terhadap peningkatan kinerja pegawai (Y), dengan tingkat kontribusi (R-square) sebesar 50,6% yang berarti gaya kepemimpinan memberikan kontribusi sebesar 50,6% terhadap peningkatan kinerja pegawai. Terdapat kontribusi antara disiplin kerja (X2) dengan peningkatan kinerja pegawai (Y), dengan tingkat kontribusi sebesar 41,3% yang berarti bahwa disiplin kerja memberikan kontribusi sebesar 41,3% terhadap peningkatan kinerja pegawai. Terdapat kontribusi antara gaya kepemimpinan (X1), disiplin kerja (X2) dengan peningkatan kinerja pegawai (Y), dengan tingkat kontribusi sebesar 54,6% yang berarti bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja memberikan kontribusi sebesar 54,6% terhadap peningkatan kinerja pegawai.
©2024 Repository Saburai. All rights reserved