Mulai sejak 1956 upaya imunisasi diperluas menjadi program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Setelah dilakukan evaluasi data pencapaian diketahui bahwa masih banyak wilayah atau desa dengan cakupan imunisasi dibawah standart, bahkan ada yang terlampau jauh kesenjangannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui usaha promotif, antara lain lebih mengaktifkan penyuluhan dan sosialisasi pentingnya pelaksanaan imunisasi bagi bayi dan anak sekolah serta ibu usia subur maupun ibu hamil, sehingga pengetahuan masyarakat tentang manfaat imunisasi mendorong mereka jadi lebih perduli dan mau melaksanakan imunisasi dengan tanpa merasa ragu-ragu lagi.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian Deskriktif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 76 responden penelitian. Ada tiga variabel dalam penelitian ini yaitu : 2 (dua) variabel bebas (X₁ dan X₂) dan 1 (satu) variabel terikat dimana Tenaga Penyuluh (X₁) dan Metode Penyuluhan (X₂) sebagai variabel bebas dan Perilaku Ibu tentang Imunisasi dasar pada bayi usia 1 tahun (Y) sebagai variabel terikat.
Dari hasil pengolahan data telah berhasil ditemukan jawaban hipotesis yakni sebagai berikut : terdapat pengaruh Tenaga Penyuluh (X₁) terhadap Perilaku Ibu (Y), dengan tingkat pengaruh (R-square) sebesar 44,7% yang berarti Tenaga Penyuluh memberikan pengaruh sebesar 44,7% terhadap Perilaku Ibu. Terdapat pengaruh antara Metode Penyuluhan (X₂) terhadap Perilaku Ibu (Y), dengan tingkat pengaruh (R-square) sebesar 58,0% yang berarti Metode Penyuluhan memberikan pengaruh sebesar 58,0% terhadap Perilaku Ibu (Y). Tehadap pengaruh Tenaga Penyuluh (X₁), Metode Penyuluhan (X₂) dengan Perilaku Ibu (Y), dengan tingkat pengaruh (R-square) sebesar 24,6% yang berarti bahwa tenaga Penyuluh dan Metode Penyuluhan memberikan pengaruh sebesar 24,6% terhadap Perilaku Ibu.