ABSTRAK








PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR BARAT
Oleh
SHINTA PUSPITA WATI
Berdasarkan observasi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat, kinerja pegawai belum optimal terlihat dari capaian target sasaran indikator kinerja yang belum maksimal. Hal ini diduga disebabkan oleh Fenomena yang terlihat tentang pelatihan yang diberikan kepada pegawai masih belum cukup baik secara kuantitas dan kualitasnya. Selain itu, persoalan lainnya berupa motivasi pegawai yang rendah dalam antusiasme mengerjakan pekerjaan sehingga pekerjaan sering tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan motivasi kerja baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Kinerja pegawai. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang pegawai. Teknik pengumpulan data meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan alat statistik SPSS versi 21.0 meliputi perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 50,1%. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 45,6%. Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa pelatihan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 56,5%, sedangkan sisanya sebesar 43,5% merupakan variasi variabel lain di luar penelitian ini. Implikasi yang disampaikan pada penelitian ini adalah kegiatan pelatihan internal secara mandiri perlu diupayakan oleh pihak manajemen, unsur pimpinan sepatutnya lebih intensif dalam memberikan arahan langsung kepada pegawai dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya, unsur pimpinan dapat lebih intensif dalam menjalankan fungsi supervisi kepada bawahannya, terutama terhadap pemanfaatan waktu kerja seefektif mungkin.