PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR BARAT


2024

SHINTA PUSPITA WATI



ABSTRAK

 

 

 

   PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PESISIR BARAT

 

 

Oleh

 

 SHINTA PUSPITA WATI

 

 

 

      Berdasarkan observasi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat, kinerja pegawai belum optimal terlihat dari capaian target sasaran indikator kinerja yang belum maksimal. Hal ini  diduga disebabkan oleh   Fenomena yang terlihat tentang pelatihan yang diberikan kepada pegawai  masih belum cukup baik secara kuantitas dan kualitasnya.  Selain itu, persoalan lainnya berupa  motivasi pegawai yang rendah dalam antusiasme mengerjakan pekerjaan sehingga pekerjaan sering  tidak dapat terselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

     Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan  motivasi kerja terhadap Kinerja pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan motivasi kerja baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Kinerja pegawai. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang pegawai. Teknik pengumpulan data meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan alat statistik SPSS versi 21.0 meliputi perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.

     Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pelatihan secara parsial  berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 50,1%.  Motivasi kerja berpengaruh positif  terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 45,6%. Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa pelatihan  motivasi kerja  secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 56,5%, sedangkan sisanya sebesar 43,5% merupakan variasi variabel lain di luar penelitian ini. Implikasi yang disampaikan pada penelitian ini adalah kegiatan pelatihan internal secara mandiri perlu diupayakan oleh pihak manajemen, unsur pimpinan sepatutnya lebih intensif dalam memberikan arahan langsung  kepada pegawai dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya, unsur pimpinan dapat lebih intensif dalam menjalankan fungsi supervisi kepada bawahannya, terutama terhadap pemanfaatan waktu kerja seefektif mungkin.


©2024 Repository Saburai. All rights reserved