ABSTRAK
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANDAR LAMPUNG
Oleh
YAYAT RUHIYAT
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung memiliki peran penting dalam menjaga kepatuhan terhadap regulasi kepabeanan dan cukai, sekaligus sebagai penyumbang penerimaan negara. Meski demikian, KPPBC Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung menghadapi sejumlah tantangan, termasuk beban kerja tinggi, keterbatasan anggaran, kurangnya motivasi pegawai, serta kesenjangan pengetahuan dan keterampilan. Meskipun program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia telah menunjukkan hasil positif, masih ada kebutuhan untuk peningkatan lebih lanjut guna memastikan pegawai mampu mengatasi kompleksitas tugas dan adaptasi terhadap perubahan regulasi global serta meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Penelitian ini akan dilaksanakan di KPPBC Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung, dimulai pada 5 Mei sampai dengan 5 Juli 2024, menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang akurat tentang populasi yang diteliti, dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) dan pendekatan kuantitatif untuk memberikan penjelasan objektif tentang berbagai pendekatan. Sampel penelitian diambil dari populasi 138 pegawai, dengan margin of error 20%, menghasilkan 21 responden. Variabel yang digunakan meliputi variabel bebas, yaitu Pelatihan (X1) dan Pengembangan SDM (X2), serta variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Y). Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung, disimpulkan bahwa variabel pelatihan (X1) berpengaruh sebesar 57,3% terhadap kinerja pegawai (Y), sementara variabel pengembangan SDM (X2) berpengaruh sebesar 46,1%. Secara simultan, pelatihan (X1) dan pengembangan SDM (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 52,3%.