ABSTRAK
PENGARUH TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA
PABEAN B BANDAR LAMPUNG
Oleh
Muhammad Agung Kharismayanto
Dalam era globalisasi, teknologi menjadi bagian penting dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan pelayanan publik. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pengawasan dan pelayanan, namun masih terdapat tantangan seperti kesalahan sistem dan kebutuhan peningkatan teknologi. Selain itu, Lingkungan Kerja yang adil dan kompetitif sangat penting untuk motivasi dan kepuasan kerja pegawai, tetapi perlu dievaluasi untuk memastikan keadilan dan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teknologi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, dengan harapan dapat memberikan wawasan bagi manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelayanan publik.
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung dari 05 Juni hingga 05 Juli 2024, menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk menyajikan informasi yang sistematis dan akurat tentang karakteristik populasi pegawai. Metode yang diterapkan adalah penelitian lapangan (field research) dengan fokus pada data kuantitatif yang objektif. Dalam penelitian ini, diambil sampel sebanyak 21 responden dari populasi 138 pegawai, dengan margin of error sebesar 20%. Variabel yang dianalisis meliputi variabel bebas, yaitu Teknologi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2), serta variabel terikat, yaitu Kinerja Pegawai (Y).
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa: 1) variabel Teknologi (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung sebesar 21,2%; 2) variabel Lingkungan Kerja (X2) juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 21,7%; dan 3) secara simultan, baik Teknologi (X1) maupun Lingkungan Kerja (X2) berkontribusi terhadap kinerja pegawai (Y) dengan total pengaruh sebesar 47,1%.