PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS LAYANAN PEGAWAI UPTD PUSKESMAS NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

ABSTRAK

 

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS LAYANAN PEGAWAI UPTD PUSKESMAS NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN



Oleh

 

NITA SEPTINA



            Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi pegawai dan lingkungan kerja terhadap kualitas layanan di UPTD Puskesmas Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya puskesmas sebagai fasilitas kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, dan terjangkau oleh masyarakat, sesuai dengan Permenkes No. 43 Tahun 2019. UPTD Puskesmas Natar menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kompetensi tenaga medis, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dan menjaga kualitas layanan kesehatan. 

           

            Kualitas layanan adalah sejauh mana layanan yang diberikan oleh suatu organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.  Agar kualitas layanan yang diberikan selalu konsisten maka harus mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan antara lain adalah kompetensi pegawai dan lingkungan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.   Sampel dari penelitian ini berjumlah 44 responden.  Uji statistik dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda.

 

            Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh kompetensi pegawai dan lingkungan kerja secara sendiri-sendiri atau bersama-sama terhadap kualitas layanan pada UPTD Puskesmas Natar. Hal ini dibuktikan variabel kompetensi pegawai (X1) berpengaruh terhadap kualitas layanan (Y) sebesar 68,1%.  Variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh terhadap kualitas layanan (Y) sebesar 66,1%. Dan variabel kompetensi pegawai (X1) dan variabel lingkungan kerja (X2) secara simultan berpengaruh terhadap kualitas layanan (Y) sebesar 85,3%.  Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan kompetensi pegawai dan lingkungan kerja maka akan terjadi pula peningkatan kualitas layanan, begitupun sebaliknya.  Sehingga dalam rangka peningkatan kualitas layanan perlu memperhatikan kontribusi variabel kompetensi pegawai dan lingkungan kerja. 


©2024 Repository Saburai. All rights reserved