ANALISIS UJI KINERJA PENCETAK BIO-PELET
DARI BIOMASSA LIMBAH JAGUNG
Oleh: Mansyurudin
ABSTRAK
Konsumsi bahan bakar yang semakin meningkat dari hari ke hari seiring dengan
pertumbuhan populasi bumi, menjadikan energi sebagai salah satu masalah
terbesar di dunia saat ini. Bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi akhir-akhir ini, sedangkan bahan
bakar fosil merupakan sumber energi fosil tidak dapat diperbarui. Menemukan
sumber energi alternatif terbarukan merupakan salah satu cara untuk
mengantisipasi habisnya bahan bakar fosil. Di antara bentuk energi terbarukan,
biomassa adalah salah satu bentuk energi yang paling umum digunakan. Biomassa
adalah bahan bakar turunan dari limbah pertanian atau kehutanan. Biomassa dapat
digunakan langsung sebagai bahan bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis uji kinerja pencetak bio-pelet dari biomassa limbah jagung
diantaranya uji kinerja dalam kondisi kosong, uji jalan dengan material tanpa
perekat, uji jalan dengan material menggunakan perekat, uji pembakaran dan uji
proksimat. penggukuran karakteristik fisik menggunakan SNI 8966: 2021 tentang
Bahan Bakar Jumputan Padat, terdapat beberapa parameter di antaranya bentuk
fisik pelet, baik dari diameter Pelet 10 ± 1 mm, panjang pelet 10-40 mm, dan
kadar air <15%. Hasil dari uji jalan dalam kondisi kosong pencetak bio-pelet
limbah jagung didapatkan data bahwa semua komponen dari motor bensin, puly,
van belt, penggiling, pencetak, dan gear box dapat bekerja dengn baik Uji jalan
dengan material tanpa perekat, komposisi limbah jagung 540 grm, bio-pelet gagal
menghasilkan bio pelet standar SNI. panjang rata-rata 5 mm, diameter bio-pelet
8,40 dan kadar air sekitar 8%. Uji jalan dengan material menggunakan perekat
Pada percobaan ini juga gagal menghasilkan bio-pelet sesuai standar SNI, biopelet
hanya memiliki panjang rata-rata 10 mm, diameter bio-pelet 8,40 mm dan
kadar air 9%. Pada pengujian pembakaran bio-pelet ini dengan metode merebus 2
liter air dengan masa bio-pelet 900 grm, Jarak antara dasar tungku dengan bibir
tungku 35 cm. Hasil pengujian ini menunjukan waktu air mendidih adalah 40
menit. Faktor lain yang mempengaruhi suhu pembakaran bio-pelet adalah panjang
bio-pelet, dimensi, kadar air, kelembaban, suhu ruangan dan kecepatan angin.
Hasil dari analisis proksimat pada bio-pelet limbah jagung adalah sebagai berikut:
kadar air 5,69%, kadar abu 5,15% dan nilai kalor 5631,633 Kal/g.
Kata kunci : Pencetak bio-pelet, limbah jagung, bio-pelet bahan bakar,
analisis proksimat, uji pembakaran