Air minum merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat di kawasan perkotaan maupun perdesaan. Dan kebutuhan air minum meningkat terus, sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan suatu kawasan.
Kabupaten Pringsewu adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Lampung, memiliki luas wilayah 625 km2 dengan jumlah penduduk saat ini sebanyak 404.408 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 647 jiwa/km2. Kebutuhan air minum masyarakatnya, sebagian besar (80%) dipenuhi dengan memanfaatkan air tanah dangkal maupun air tanah dalam dan sisanya memanfaatkan air permukaan. PDAM “Way Sekampung” sebagai perusahaan daerah, mengelola sistem penyediaan air minum perpipaan dengan melayani penduduk pada Kecamatan Pringsewu dan Gading Rejo. Sistem pasokan air baku dengan pemompaan dari bangunan intake melalui pipa transmisi air baku menuju ke instalasi pengolahan air berkapasitas 75 lpd. Dan beroperasi rata-rata 6-8 jam per hari, dan melayani 2.500 sambungan. Kerja pompa air baku yang belum optimal ini, menyebabkan tingkat pelayanan PDAM masih rendah, sedangkan sungai Way Sekampung, berpotensi untuk memenuhi kebutuhan air minum kedua kecamatan tersebut.
Dari permasalahan ini, maka diperlukan analisis sistem pompanisasi jaringan pipa transmisi air baku di Kecamatan Pringsewu. Metode penelitian diawali dengan mengumpulkan data, melakukan kunjungan ke lapangan, serta memprediksi besaran kebutuhan air minum 10 tahun kedepan, dan membuat skema pasokan air baku sesuai dengan kapasitas terpasang dan pengembangannya.
Hasil penelitian diperoleh bahwa untuk memenuhi kebutuhan air minum kedua kecamatan hingga tahun 2029, maka perlu dioptimalisasi pemompaan air baku yang ada sebesar 75 lpd, dan untuk tahap pengembangan perlu tambahan pemompaan air baku 25 lpd, sehingga total menjadi 100 lpd. Setiap pompa dibuatkan cadangan operasi sehingga dapat bekerja kontinu selama 24 jam dengan sistem kerja paralel artinya dengan head pompa dan jenis pompa yang sama.