Masalah kerusakan jalan merupakan masalah yang seakan tidak ada habisnya, yang selalu dihadapi oleh setiap negara.Sementara di lain pihak, dana yang dianggarkan oleh pemerintah untuk perbaikan jalan setiap tahunnya sangat terbatas. Adanya keterbatasan dana, ditambah lagi dengan banyaknya ruas jalan yang harus diperbaiki membuat perlunya dicari alternatif perbaikan yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan dana yang sangat terbatas tersebut untuk memperbaiki kondisi kerusakan jalan. 

Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan teknologi daur ulang). Dengan teknik ini, material perkerasan jalan yang telah rusak diolah kembali untuk digunakan sebagai material lapis pondasi daur ulang CTRB (Cemen Treated Recycling Base)  pada pekerjaan perbaikan jalan. Dalam penelitian ini penulis mencoba membandingkan biaya perbaikan jalan dengan metode konvensional dibandingkan dengan daur ulang pada ruas jalan Ir.Sutami – Simpang Sribawono Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 1,8 km yang disimulasikan kembali pada  kondisi tipikal penanganan pekerjaan rehabilitasi/rekonstruksi (IRI>12). 

Dari hasil analisa yang telah dilakukan,diperoleh hasil bahwa pada tipikal penanganan untuk pekerjaan rehabilitasi/rekonstruksi, penggunaan Lapis dasar CTRB (Cemen Treated Recycling Base) sebagai alternatif perbaikan jalan mampu memberikan efisiensi biaya sebesar 5,53% apabila dibandingkan dengan menggunakan lapis dasar aggregate kelas A