Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat dan bangunan memanjang adalah kekuatan struktur bangunan, dimana hal ini sangat terkait dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menampung gaya yang bekerja pada struktur tersebut. Untuk membandingkan gaya dalam yang timbul pada gedung tidak beraturan, penelitian ini ditinjau pada gedung dengan bentuk L simetris, yaitu Gedung Perawatan Mahan Munyai B RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang merupakan bangunan existing 2 lantai berupa portal dan direncanakan memiliki struktur 6 lantai, tetapi pekerjaan fisiknya dilakukan secara bertahap.
Dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi keruntuhan antar bangunan tinggi yang berdekatan, maka dapat dilakukan sistem dilatasi. Dilatasi adalah pemisahan bangunan secara fisik sehingga masing - masing bangunan dapat berdefleksi sendiri - sendiri saat terjadi gempa. Tujuan skripsi ini adalah untuk menghitung pengaruh kolom dilatasi terhadap kinerja struktur existing menggunakan metode SRPMK dan menganalisis penggunaan kolom dilatasi terhadap perbedaan fungsi bangunan secara struktural.
Hasil perhitungan dan kesimpulan nya adalah gaya yang bekerja pada struktur didapat momen, gaya geser dan gaya axial yang bekerja pada gaya dalam struktur tidak memiliki selisih yang terlalu signifikan, berdasarkan analisa pada program SAP2000 V.14 didapat luasan / ratio tulangan yang aman digunakan untuk struktur dilatasi. Sementara itu penampang dilatasi diasumsikan mengikuti dimensi existing elemen struktur beserta pembesiannya, dan setelah pengujian hasil yang didapat adalah match for member, jarak sela dilatasi yang digunakan adalah 98 cm, pada permodelan struktur, penggunaan jarak tersebut dikarenakan terdapat pilecap existing yang menonjol, sehingga perletakan kolom dilatasi tidak sempurna. Tetapi hasil dari pengujian jarak tersebut tetap aman / match for frame.
©2024 Repository Saburai. All rights reserved