Mempertahankan kondisi jalan mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya pada saat jalan tersebut selesai dibangun dan dioperasikan sampai dengan tercapainya umur rencana yang telah ditentukan maka dilakukan pemeliharaan jalan. Bertitik tolak dari kondisi mantap tersebut, pemeliharaan jalan perlu dilakukan secara terus-menerus / rutin dan berkesinambungan. Perawatan dan perbaikan dilakukan pada tahap kerusakan masih ringan dan setempat. Pemeliharaan dan rehabilitasi kerusakan jalan ini juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan kegiatan konstruksi. Untuk memperbaiki maupun mempertahankan kondisi baik jalan, memerlukan biaya yang besar, pada kenyataannya hal tersebut tidak diikuti dengan tersedianya alokasi anggaran infrastruktur jalan yang mencukupi sehingga dengan terbatasnya anggaran diperlukan strategi pemeliharaan jalan yang tepat, efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendapatkan faktor yang mempengaruhi penentuan skala prioritas pemeliharaan jalan, mengetahui faktor yang paling dominan dalam penentuan pemeliharaan suatu ruas jalan di provinsi dan mendapatkan urutan skala prioritas pemeliharaan jalan di wilayah Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil skala prioritas menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penanganan ruas jalan Pasar Banjit - Curup Putri Malu di Propinsi Lampung, bahwa faktor yang mempengaruhi penetuan skala prioritas pemeliharaan jalan adalah Kondisi Jalan dengan bobot 0,295 (29,5%), Kebijakan dengan bobot 0,202 (20,2%), Aksesibilitas dengan bobot 0,195 (19,5%), Kondisi Geografis dengan bobot 0,179 (17,9%) serta Ketersediaan Sumber Daya dengan bobot 0,129 (12,9%). Sedangkan urutan pemeliharaan jalan yang menjadi prioritas pertama adalah ruas jalan Pasar Banjit dan prioritas terakhir adalah ruas jalan Curup Putri Malu.