Bendung Way Apus yang terletak di Pekon Wonodadi Utara, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Bendung ini dibangun untuk menaikan muka air sungai way apus untuk mengairi saluran irigasi. Desa ini merupakan salah satu contoh wilayah yang selalu mengalami ancaman kekeringan pada musim kemarau sehingga berdampak pada kebutuhan air irigasi pada lahan sawah warga di pekon tersebut. Tujuan yang diharapkan dalam skripsi ini adalah dapat mengetahui ketersediaan air yang dimiliki oleh bending way apus, mengetahui kebutuhan air irigasi pada pekon Wonodadi Utara, dan mengetahui pola tanam yang cocok untuk daerah irigasi pekon Wonodadi Utara.
Dalam hal ini, untuk mengetahui pola tanam yang cocok untuk lahan pertanian di pekon Wonodadi Utara dibutuhkan analisis tentang ketersediaan air bending Way Apus untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Pekon Wonodadi Utara. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terkait, berupa data curah hujan, data debit, dan data evapotranspirasi. Dalam metode ini diperlakukan beberapa tahapan untuk menghitung kebutuhan air serta menghitung ketersediaan air pada daerah irigasi Pekon Wonodadi Utara.
Dari hasil perhitungan, di dapat nilai debit ketersediaan air pada Bendung Way Apus paling tinggi adalah pada bulan Januari II, yaitu sebesar 22.43 m3/detik, sedangkan debit yang paling rendah adalah pada bulan Agustus II, yaitu sebesar 0,56 m3/detik. Sedangkan nilai kebutuhan air irigasi pada Pekon Wonodadi Utara didapatkan kebutuhan air paling tinggi pada bulan Juni II sebesar
0.1303 m3/detik sedangkan yang paling rendah pada bulan Januari I sebesar
0.0010 m3/detik. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan neraca air yang surplus, sehingga pola tanam yang cocok pada daerah irigasi pekon Wonodadi Utara yaitu Padi-Padi-Palawija.