UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI KONFLIK SOSIAL DI PEKON SUKARAJA KECAMATAN SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS (Studi Kasus di Desa Sukaraja Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus)


2020

BAYU MARTONO



 

Konflik yang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus disebabkan oleh perbedaan pendirian, budaya dan juga faktor kepentingan.   Pemerintah   melakukan   mediasi   kepada   kedua   pihak,   dan memberikan  solusi  terhadap  permasalahan  yang  menjadikan  konflik  diantara kedua pihak. Seperti halnya Konflik yang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Pihak yang berkonflik yaitu antar warga Pekon Sukaraja (Suku Jawa) dengan warga Pekon Karang Agung (Suku Lampung) yang terjadi di Pekon Sukaraja Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.  Konflik  terjadi Pada  hari Rabu  tanggal 30  bulan Juli tahun 2014, tepatnya pada hari ketiga perayaan Idul fitri. Kedua Pekon tersebut masuk dalam wilayah administrative Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Secara geografis letak keduanya tidak terlalu berjauhan, jarak kedua Pekon hanya sekitar

5 kilometer. Konflik tersebut mengakibatkan beberapa orang meninggal di karenakan kesalah pahaman dan aksi main hakim sendiri yang dikarenakan aksi pencurian  motor. Akibatnya  masyarakat  dari kedua Pekon tersebut  berkonflik secara fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana upaya Pemerintah dalam  mengatasi  konflik  sosial  yang  terjadi  di  Pekon  Sukaraja  Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi,  wawancara dan dokumentasi,  analisis  data yang  digunakan analisis kualitatif.

Hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa penyebab konflik sosial yang terjadi di Pekon Sukaraja masih adanya perbedaan pendirian, budaya dan juga faktor kepentingan. Namun secara umum hubungan (integrasi) sosial antara masyarakat Sukaraja dan Karang Agung di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus berjalan dengan baik. Hal itu ditandai dengan tingginya intensitas interaksi sosial antar masyarakat, tidak terjadi jarak sosial dan upaya menjaga keamanan dan harmoni bersama. Interaksi dan kerjasama antara masyarakat berjalan dengan baik. Kesadaran masyarakat untuk hidup bersama sudah terlihat dari mereka, sikap mereka yang menerima dan manghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Sedangkan upaya pemerintah dalam mengatasi konflik yang terjadi di Pekon Sukaraja diketahui bahwa tingkat keberhasilan upaya pemerintah terlihat dari  beberapa  proses  yang  dilalui  di  dalam  masyarakat  seperti:  konsolidasi, mediasi dan arbitrasi. Proses tersebut terwujud terutama upaya mediasi ditengah- tengah masyarakat yang berkonflik. Melalui proses mediasi tersebut masyarakat terintegrasitas dan menjadi satu kesatuan sistem. Nilai dan norma yang menjadi acuan dasar individu dalam menjalankan aktifitas sehari-hari di masyarakat.


©2024 Repository Saburai. All rights reserved