Fenomena yang dapat digambarkan di Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah tentang lemahnya pelaksanaan budaya organisasi adalah pegawai dalam melaksanakan kegiatan kurang antusias dan terkesan kurang semangat dan tanggung jawab terhadap hasil kerjanya. Selain itu disiplin kerja yang dapat digambarkan di Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah adalah tingkat kehadiran pegawai di kantor belum maksimal. Kondisi lemahnya budaya organiasasi dan kurang optimalnya disiplin kerja diyakini sebagai salah satu penyebab kurang maksimalnya kinerja pegawai, hal ini terlihat dari masih ada pekerjaan yang tidak terselesaikan sesuai dengan target Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja terhadapkinerja pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh budaya organisasi dan disiplin kerja baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja pegawai. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 74 pegawai. Teknik pengumpulan data meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan alat statistik SPSS versi 21.0 meliputi perhitungan uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil pengujian hipotesis pengaruh insentif terhadap kinerja secara parsial menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 50,2%. Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 39,8%. Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa insentif dan pengawasan melekat secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 55,6%, sedangkan sisanya sebesar 44,4% merupakan variasi variabel lain di luar penelitian ini.
©2024 Repository Saburai. All rights reserved