ANALISIS PENGAWASAN DALAM PENINGKATAN KARYAWAN PADA PT. INDOKOM DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


2021

ANDRE SATRIA PURNAMA



Pengawasan merupakan unsur penting bagi karyawan dan berguna bagi
perusahaan untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Masalah dalam penelitian
ini adalah masih adanya karyawan merasa mendapatkan penilaian yang kurang baik,
tidak tercapainya target kerja, rendahnya semangat kerja serta kurangnya kerjasama
antar karyawan dan keengganan membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan
serta kurangnya tanggung jawab karyawan yang diketahui dari tidak sesuainya
pelaksanaan tugas dengan prosedur kerja yang telah ditetapkan perusahaan. 
Perumusan dalam penelitian ini adalah “Apakah Pengawasan memiliki
pengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Indokom Di Kabupaten
Lampung Selatan ?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan
terhadap kepuasan kerja karyawan PT Indokom Samudra Persada. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pengawasan sebagai variabel X dan
kepuasan sebagai variabel Y. 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pengawasan di PT
Indokom Samudra Persada ini didasarkan pada empat hal, yaitu: a. Waktu
pelaksanaan pengawasan, b. Subyek/pengawas, diwenangkan kepada kepala bagian
masing-masing departemen, c. Obyek/yang diawasi, ini meliputi seluruh karyawan
yang ada dibagian produksi beserta kegiatannya, d. Cara, pengawasan ini dilakukan
secara langsung, tidak langsung, berkala dan tidak berkala. (2) Peranan pengawasan
dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan meliputi : a. dapat membantu
perusahaan menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar
perusahaan b. dapat mengimbangi perkembangan organisasi yang semakin kompleks,
c. dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pelaksanan dan
penyelesaian pekerjaan sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan terhadap
kesalahan-kesalahan tersebut, (3) Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pengawasan beserta solusinya meliputi : a. masih adanya sifat ABS (Asal
Bapak Senang) dari para karyawan sehingga hasil pengawasan tidak mencerminkan
keadaan yang sebenarnya di lapangan, b. belum adanya tenaga atau personel yang
secara khusus dan independen melaksanakan fungsi pengawasan. 
Kata Kunci : 


©2024 Repository Saburai. All rights reserved