Kinerja pegawai yang baik merupakan keberhasilan setiap organisasi atau lembaga dalam mengelola sumber daya manusianya. Salah faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, antara lain fasilitas kerja dan insentif. Fasilitas kerja dipandang sebagai alat untuk menunjang kerja dalam rangka mempertahankan kelangsungan lembaga. Faktor insentif tentunya merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mendorong semangat kerja pegawai dalam suatu organisasi atau lembaga. Terdapat adanya pengaruh yang signifikan dari dari fasilitas kerja dan insentif terhadap kinerja pegawai, merupakan hipotesis awal penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fasilitas kerja dan insentif terhadap kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Pengujian data melalui uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis regresi, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.
Pendekatan yang digunakan kuantitatif dengan mengolah data-data yang diperoleh dari kuesioner setelah terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam bentuk data numerik (angka) dengan menggunakan skala likert. Analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil tabel ANOVA menunjukkan bahwa F-hitung > F-tabel (5,257 > 3,63),dengan demikian secara bersamaan variabel fasilitas kerja dan insentif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Hasil tabel coefficient menunjukkan hasil adanya pengaruh yang signifikan dari fasilitas kerja terhadap kinerja pegawai dibuktikan dari t hitung > t tabel, yaitu 2,757 > 2,120. Sedangkan insentif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Dibuktikan dengan t hitung < t tabel, yaitu -0,541 < 2,120. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh siginifikan terhadap kinerja pegawai dari pada insentif di STIE Lampung Timur.
Fasilitas kerja dan insentif merupakan faktor yang nyata pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Fasilitas kerja akan mendorong pegawai bekerja lebih efisien dan efektif karena didukung oleh ketersediaan dan kelengkapan fasilitas kerja. Sedangkan insentif akan memberikan dorongan bagi pegawai untuk bekerja lebih giat.
©2024 Repository Saburai. All rights reserved