Berdasarkan hasil observasi pada saat melakukan kegiatan pra-riset pada lokasi penelitian, ditemukan fakta bahwa kondisi kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus belum optimal. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi, yaitu salah satunya pada ketercapaian beberapa indikator sasaran yang kurang memuaskan pada Indikator Kinerja Utama. Hal ini diyakini sebagai dampak dari permasalahan kompetensi dan beban kerja. Kondisi kompetensi kerja yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus adalah masih adanya pegawai yang bekerja pada bidang pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, seperti strata 1 disiplin ilmu hukum ditempatkan di bagian perencanaan dan lain sebagainya. Di lain sisi kondisi mengenai beban kerja adalah belum terpenuhi secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan beban kerja terhadap kinerja pegawai. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh kompetensi dan beban kerja baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja pegawai.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 48 pegawai. Teknik pengumpulan data meliputi kegiatan observasi, dokumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bantuan alat statistik SPSS versi 21.0 untuk perhitungan model regresi linier.

Hasil pengujian hipotesis pengaruh kompetensi terhadap kinerja secara parsial menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar  69,9%. Beban kerja  berpengaruh positif  terhadap kinerja  dengan kontribusi sebesar 57,1%.  Pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan kompetensi dan beban kerja secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap kinerja  dengan kontribusi sebesar 76,7%, sedangkan sisanya sebesar 23,3% merupakan variasi variabel lain yang tidak diteliti. Implikasi yang dapat disampaikan antara lain: Di masa yang akan datang hendaknya latar belakang pendidikan pegawai menjadi faktor utama dalam menentukan peran dan fungsinya di dalam instansi. Pegawai hendaknya memiliki jiwa profesional dalam bekerja;. perlu diterapkan sistem  reward and punishment.